Ini ada sedikit uraian dari saya. Kalau teman teman mau lebih jelas ke prakteknya, bisa cek di youtube video dari vokal plus https://www.youtube.com/channel/UCXd7tMnOH3qrH3wktGnA_BA. Biasanya saya kalau latihan dari situ, selamat mencoba^^
1. Artikulasi
Artikulasi sangat diwajibkan bagi seorang penyanyi, karena pesan sebuah lagu disampaikan melalui syair yang dinyanyikan penyanyi tersebut.Artikulasi berkaitan dengan bahasa yang digunakan pada lagu tersebut. untuk lagu berbahasa Indonesia, latihan dapat Anda bagi menjadi dua, yaitu :
- Huruf Vokal/hidup
Huruf vokal terdiri dari huruf A, I, U , E, O. latihlah berulang-ulang melafalkan kelima huruf ini. Buka mulut anda selebar-lebarnya sesuai dengan huruf yang anda lafalkan.Perlu diperhatikan, setiap huruf harus dilafalkan dengan benar, huruf A harus benar-benar berbunyi A bukan HA atau AH, huruf I bukan IH, huruf E, benar-benar berbunyi E bukan Ek, dan seterusnya. Jadi latihlah selalu melafalkan huruf-huruf vokal ini secara rutin.
- Huruf Konsonan/mati
Huruf konsonan adalah huruf selain A,I,U,E dan O. lafalkan benar-benar huruf ini dengan baik. Perlu diperhatikan pada huruf B, P, dan T, jangan melakukan penekanan yang berlebihan pada ketiga huruf ini.
2. Pernafasan
Pernafasan ada dua yaitu pernapasan perut dan diafragma. Pada pernapasan perut, ronga perut berfungsi untuk menyimpan udara, seseorang yang menggunakan pernapasan perut akan terlihat, perutnya akan selalu bergerak seiring nafas orang tersebut. sedangkan pernapasan diafragma menggunakan rongga dada untuk menyimpan udara. Dalam bernyanyi dan memainkan alat musik tiup dianjurkan untuk menggunakan pernapasan diafragma ini. Dengan menggunakan pernafasan diafragma, penggunaan udara/napas lebih efektif dalam membantu produksi suara.
Latihlah pernapasan ini, dengan cara menarik nafas dengan mengisi rongga dada, bukan perut. Lalu buang/keluarkan nafas anda perlahan-lahan. Lakukan latihan ini bersamaan dengan latihan huruf vokal A. I, U, E, O.
3. Solfegio
Latihan solfegio dapat dilakukan dengan bantuan gitar atau alat musik melodis lainnya. Misal jika menggunakan gitar, petik satu senar/nada lalu ikuti dengan vokal anda. Tirulah nada gitar tersebut seakurat mungkin dengan suara anda. Lanjutkan latihan dengan nada-nada lain. Latihan ini berguna untuk melatif kepekaan anda terhadap nada, dan akurasi nada yang anda nyanyikan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
* Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
* Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
*Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vokal yang baik.
Teknik Vokal Yang Baik
Langkah-langkah teknik vokal yang baik dimulai dari :
PERNAPASAN
Pita suara manusia itu ibarat alat musik tiup. Penapasan menjadi kunci untuk membunyikan instrumen tersebut. Jika teknik pernapasan benar, kata para ahli, maka setengah dari urusan produksi suara sudah benar pula.Ada tiga jenis pernapasan: pernapasan bahu, pernapasan dada, pernapasan perut. Tetapi dalam bernyanyi menggunakan pernapasan diafragma/perut.
TIDAK MEMBEBANKAN TENGGOROKAN DAN PITA SUARA
Syarat mutlak bernyanyi adalah tidak membebankan pita suara dan tenggorokann. Karena itu, perlu pemanasan atau vokalisi setiap kali belatih atau sebelum naik ke panggung. Latihan dimulai dengan suara lembut. Tenggorokan jangan tegang.
SIKAP MULUT
SIKAP MULUT
Jangan segan membuka mulut. Jangan takut wajah dan mulut kamu jelek dilihat orang lain. Posisi mulut yang wajar, tidak dibuat-buat. Bibir sebaiknya membentuk corong ala trompet, tapi tetap luwes.Rahang bawah perlu dibuka tutup secara luwes, khususnya sewaktu membawakan nada-nada tinggi. Ini menghindari suara "terjepit".Lidah bersikap luwes, tidak kaku.
ARTIKULASI VOKAL (HURUF HIDUP)
ARTIKULASI VOKAL (HURUF HIDUP)
Lima huruf hidup alias vokal (a, i, u, e, o) harus dilatih terus-menerus pengucapannya. Mulut dibuka lebar agar semua vokal tedengar jelas.
MERAWAT PITA SUARA
MERAWAT PITA SUARA
1. Jangan memaksakan diri menyanyikan nada tinggi-nada tinggi yang belum dikuasai. Pita suara bisa aus.
2. Jangan minum es sebelum dan sesudah latihan atau hari yang sangat panas. Minuman yang terlalu panas pun tidak dianjurkan. Nortier Simanungkalit, bapak paduan suara, juga melarang penyanyi seriosa dan paduan suara menghindari wedang jahe.
3. Jangan memaksakan diri menyanyi ketika sedang sakit, batuk, pilek.
4. Hindari makanan berminyak, pedas, 3-4 jam sebelum menyanyi. Akan lebih afdal jika penyanyi profesional tidak minum kopi, alkohol, dan merokok. Sebab, hal ini sangat mempengaruhi pernapasan.
5. Biasakan minum segelas air putih ketika bangun tidur dan senam pagi sambil menghirup udara bersih sebanyak-banyaknya.
6. Istirahat cukup. Tidak dianjurkan bergadang.
7. Jangan menyanyi dalam keadaan perut kosong atau terlalu kenyang. Ini mempengaruhi rongga perut, diafragma, dan kualitas pernapasan.
8. Menyanyi dengan gembira, tidak tegang. Jangan bernyanyi hanya dengan suara, tapi juga wajah Anda. Ekspresi atau penghayatan lagu mutlak perlu.
MENGGUNAKAN MIKROFON (MIC)
1. Jaga jarak dengan mulut. Sekitar 20 cm dengan sudut 45 derajat. Jarak usahakan selalu sama. Ketika nada tinggi, jauhkan mikrofon agar volume suara yang terdengar tidak terlalu keras.
3. Jangan memaksakan diri menyanyi ketika sedang sakit, batuk, pilek.
4. Hindari makanan berminyak, pedas, 3-4 jam sebelum menyanyi. Akan lebih afdal jika penyanyi profesional tidak minum kopi, alkohol, dan merokok. Sebab, hal ini sangat mempengaruhi pernapasan.
5. Biasakan minum segelas air putih ketika bangun tidur dan senam pagi sambil menghirup udara bersih sebanyak-banyaknya.
6. Istirahat cukup. Tidak dianjurkan bergadang.
7. Jangan menyanyi dalam keadaan perut kosong atau terlalu kenyang. Ini mempengaruhi rongga perut, diafragma, dan kualitas pernapasan.
8. Menyanyi dengan gembira, tidak tegang. Jangan bernyanyi hanya dengan suara, tapi juga wajah Anda. Ekspresi atau penghayatan lagu mutlak perlu.
MENGGUNAKAN MIKROFON (MIC)
1. Jaga jarak dengan mulut. Sekitar 20 cm dengan sudut 45 derajat. Jarak usahakan selalu sama. Ketika nada tinggi, jauhkan mikrofon agar volume suara yang terdengar tidak terlalu keras.
2. Benyanyi dengan suara sedang. Fungsi mikrofon untuk mengeraskan suara. Maka, Anda tidak perlu habis-habisan mengeluarkan suara. Suara terlalu keras akan berubah menjadi pecah dan tajam.
3. Jangan mengambil napas yang dalam ke arah mikrofon. Sebab, suara napas Anda akan terekam mikrofon yang sangat peka.
4. Rekam dan dengarkan suara Anda sendiri sebagai bahan evaluasi.
Untuk menjadi seorang vocalis di perlukan pengetahuan teknik-teknik dasar vokal
Dimana tujuannya menghasilkan suara-suara & nada-nada yang merdu dan indah, selain itu mengetahui penggunaan pita suara kita yang benar jangan sampai rusak.
Unsur-unsur teknik vokal :
1. Sikap Badan
2. Pernafasan Diafragma
3. Pembentukan Suara
4. Artikulasi Pengucapan
5. Resonansi
6. Phrasering
7. Vibrato
Yang perlu di perhatikan dalam bernyanyi yaitu suara untuk bernyanyi tidak sama dengan suara dalam percakapan sehari-hari. Suara untuk bernyanyi memerlukan pengelolaan yaitu dengan nada-nada yang tinggi rendah, rythem yang beraturan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam bernyanyi.
1. Sikap Badan
Unsur-unsur teknik vokal :
1. Sikap Badan
2. Pernafasan Diafragma
3. Pembentukan Suara
4. Artikulasi Pengucapan
5. Resonansi
6. Phrasering
7. Vibrato
Yang perlu di perhatikan dalam bernyanyi yaitu suara untuk bernyanyi tidak sama dengan suara dalam percakapan sehari-hari. Suara untuk bernyanyi memerlukan pengelolaan yaitu dengan nada-nada yang tinggi rendah, rythem yang beraturan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam bernyanyi.
1. Sikap Badan
2. Pernafasan adalah unsur terpenting dalam menyanyi
3. Pembentukan suara
a. Organ Suara
Bila suara ada di pangkal tenggorokan merupakan sumber suara manusia. Bunyi yg berasal dari selaput suara itu ada 2 macam yaitu desah dan nada. Bunyi desah itu semacam letusan pada selaput suara, frekwensi bunyi desah ini tidak teratur. Sedangkan nada yaitu suara kita yang sedang bernyanyi terdengar nyaring, karena selaput suara meregang rata dan seimbang hingga frekwensinya pun teratur. Kemudian untuk mendapatkan suara yang indah dalam bernyanyi, nada yang berasal dari selaput suara harus di olah lagi dalam ruang resonansi dengan suara falsetto (suara palsu). Suara falsetto ini harus masuk ke rongga-rongga resonansi yaitu rongga dada, rongga tekak, rongga sinus, rongga mulut, rongga kepala. Didalam rongga-rongga resonansi ini lah suara yang berasal dari pita suara di perlebar, kemudian di dalam rongga-rongga resonansi ini pulalah suara di olah dengan teknik-teknik vocal sehingga menghasilkan suara nada-nada yang indah.
Pengolahan Suara :
• Bentuk mulut dengan A, I, U, E, O
• Latihan pelemas bibir dengan pi pi pi pi, mo mo mo, mu mu mu
• Posisi lidah – lemas pada letaknya, tidak melengkung, jangan menjulur malampaui gigi
4. Artikulasi (Pengucapan)
Kata-kata harus di ucapkan dengan baik dan jelas. Misalnya ma, pa bukan menjadi me,moa, pe, poa, dsb Ucapan yang baik itu harus menggunakan alat-alat ucap yang ada di dalam mulut kita yaitu lidah, gigi, bibir dan pangkal lidah.
Untuk mempermudah ucapan kata-kata tersebut dapat diatur melalui rongga mulut serta posisi lidah dan bibir yang baik.
5. Resonansi
Resonansi berfungsi untuk memperluas dan memperindah suara sehingga terdengar merdu, nyaring dan menawan. Tentu di perlukan teknik-teknik resonansi seperti mengatur bentuk mulut, posisi bibir, posisi lidah sehingga merupakan kotak suara.
a. Pengucapan vocal A
Mulut harus terbuka seperti lagi menguap, lidah agak ditarik ke dalam dan ujung lidah menyentuh gigi bawah.
b. Pengucapan vocal E
Mulut di buka lebih kecil dari pengucapan vocal A, kemudian dilebarkan kiri dan ke kanan dan di bunyikan menggema.
c. Pengucapan vocal I
Bentuk mulut hampir sama dengan bentuk mulut pengucapan vocal E. Perbedaannya ialah bibir atas dan bibir bawah lebih di rapatkan dan di suarakan menggema.
d. Pengucapan vocal O
Mulut di buka sedikit lebar dan kedua bibir di bulatkan dan lidah di tarik ke dalam.
e. Pengucapan vocal U
Mulut di buka lebih kecil dari vocal A.
Setelah kita melakukan vocal dengan baik maka perlu berlatih menyuarakan huruf-huruf konsonan. Konsonan adalah huruf-huruf yang tidak berbunyi dan dapat berbunyi bila di hubungkan dengan huruf-huruf vocal, oleh karena itu dalam latihan menyuarakan konsonan di sertai dengan vocal. Konsonan dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
• Huruf-huruf bibir (m, b, p)
• Huruf-huruf gigi (n, t, d)
• Huruf-huruf desis (s, c, z)
• Huruf-huruf langit-langit (h, g, k)
6. Phrasering
Aturan pemenggalan kalimat bahasa, atau kalimat musik menjadi bagian-bagian yang lebih pendek tetapi tetap mempunyai kesatuan arti.
Phrasering terdiri dari 2 macam yaitu :
• Phrasering kalimat bahasa
• Phrasering kalimat musik
7. Vibrato
Suara yang bergelombang (hidup) dalam bernyanyi, tidak semua kalimat lagu menggunakan vibrato, adakalanya kalimat lagu itu polos atau dikurangi. Vibrato yang berlebihan dapat mengubah nada dan vocal, sedangkan vibrasi yang di buat-buat akan memberi kesan seperti kedinginan
8. Penjiwaan
Musik adalah universal yaitu bahasa dunia. Dari musik dan melodinya kita dapat menjiwai lagu itu dan harus di pelajari seperti syairnya, dinamikanya, melodikanya, temponya, karakternya, dan nada dasarnya. Terutama penjiwaan lagu itu bila kita dapat menghapal lagu itu maka akan jauh lebih sempurna.
Kata-kata harus di ucapkan dengan baik dan jelas. Misalnya ma, pa bukan menjadi me,moa, pe, poa, dsb Ucapan yang baik itu harus menggunakan alat-alat ucap yang ada di dalam mulut kita yaitu lidah, gigi, bibir dan pangkal lidah.
Untuk mempermudah ucapan kata-kata tersebut dapat diatur melalui rongga mulut serta posisi lidah dan bibir yang baik.
5. Resonansi
Resonansi berfungsi untuk memperluas dan memperindah suara sehingga terdengar merdu, nyaring dan menawan. Tentu di perlukan teknik-teknik resonansi seperti mengatur bentuk mulut, posisi bibir, posisi lidah sehingga merupakan kotak suara.
a. Pengucapan vocal A
Mulut harus terbuka seperti lagi menguap, lidah agak ditarik ke dalam dan ujung lidah menyentuh gigi bawah.
b. Pengucapan vocal E
Mulut di buka lebih kecil dari pengucapan vocal A, kemudian dilebarkan kiri dan ke kanan dan di bunyikan menggema.
c. Pengucapan vocal I
Bentuk mulut hampir sama dengan bentuk mulut pengucapan vocal E. Perbedaannya ialah bibir atas dan bibir bawah lebih di rapatkan dan di suarakan menggema.
d. Pengucapan vocal O
Mulut di buka sedikit lebar dan kedua bibir di bulatkan dan lidah di tarik ke dalam.
e. Pengucapan vocal U
Mulut di buka lebih kecil dari vocal A.
Setelah kita melakukan vocal dengan baik maka perlu berlatih menyuarakan huruf-huruf konsonan. Konsonan adalah huruf-huruf yang tidak berbunyi dan dapat berbunyi bila di hubungkan dengan huruf-huruf vocal, oleh karena itu dalam latihan menyuarakan konsonan di sertai dengan vocal. Konsonan dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
• Huruf-huruf bibir (m, b, p)
• Huruf-huruf gigi (n, t, d)
• Huruf-huruf desis (s, c, z)
• Huruf-huruf langit-langit (h, g, k)
6. Phrasering
Aturan pemenggalan kalimat bahasa, atau kalimat musik menjadi bagian-bagian yang lebih pendek tetapi tetap mempunyai kesatuan arti.
Phrasering terdiri dari 2 macam yaitu :
• Phrasering kalimat bahasa
• Phrasering kalimat musik
7. Vibrato
Suara yang bergelombang (hidup) dalam bernyanyi, tidak semua kalimat lagu menggunakan vibrato, adakalanya kalimat lagu itu polos atau dikurangi. Vibrato yang berlebihan dapat mengubah nada dan vocal, sedangkan vibrasi yang di buat-buat akan memberi kesan seperti kedinginan
8. Penjiwaan
Musik adalah universal yaitu bahasa dunia. Dari musik dan melodinya kita dapat menjiwai lagu itu dan harus di pelajari seperti syairnya, dinamikanya, melodikanya, temponya, karakternya, dan nada dasarnya. Terutama penjiwaan lagu itu bila kita dapat menghapal lagu itu maka akan jauh lebih sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar