Halaman

Sabtu, 10 Januari 2015

Cerpen: Eigone'14



            Hai namaku Alfira Fia Ramadhan. Ya bisa dibilang sekarang aku sudah duduk di kelas VIII SMP, walaupun belum tau kelas VIII berapa. Besok hari pertama ku masuk sekolah sebagai anak siswa kelas VIII, dan bukan kelas VII lagi. Penasaran sih siapa saja yang bakal berjuang dengan ku di kelas VIII nanti. Hmm, aku takut malah mendapat kelas yang anak-anaknya bandel, bahasa jaman sekarang sih “Begajulan”. O iya, pengocokan kelas kemarin, aku mendapat kelas pagi. Kalau nggak VIII-1, ya VIII-2 sampai VIII-5. Nggak sabar masuk sekolah!

***
*Hari Pertama*         
“ Dek cepat bangun! Mandi, sholat subuh, habis itu siap-siap sekolah,” ujar mamah spontan membangunkan ku.
            “Iya mah,” jawab ku dengan semangat. Ya aku dengan semangat menuju ke sekolah. Dengan menggunakan kendaraan yang setiap hari menemaniku pergi ke sekolah, apa lagi kalau bukan motor. Sebenarnya nggak boleh bawa motor, ya gimana lagi sudah seharusnya aku bawa motor, biar nggak ngerepotin orang tua juga. Setiap di perjalanan, aku takut masuk kelas mana. Aku masih memikirkan nasib ku, kalau sekelas dengan siswa yang memang aku nggak menyukainya. Duh VIII berapa ya VIII berapa?masih terbayang-bayang dalam pikiran ku. Nggak sabar melihat teman teman seperjuangan baru ku.
            “Eh Fir, di situ ya di situ. Buruan gih masuk,” sapa ibu pemilik parkiran itu. Segera bergegaslah aku masuk ke dalam sekolah. Ku langkahkan kaki ku melewati gerbang sekolah, tiba-tiba….
            “ALFIRAAAA! Lu VIII-1 sekelas sama gue,” kata Nurullita, ya bisa di bilang teman sekelas ku sekarang.
            “Eh serius? Yey kita sekelas! VIII-1 ada siapa saja? Seru nggak, Lit?”
            “Hmmm, yang gue kenal sih ada Fasya, Diana, Ganner …… Masuk saja yuk!” Seraya menggandeng tangan ku menuju ruang kelas VIII-1. Aku pun segera melihat daftar nama, siapa saja yang sekelas dengan ku.
            “Yah parah. Ada banyak siswa VII-7 lagi, mereka kan begajulan, berisik pula. Bakal nggak benar deh ini kelas,” kata ku dengan kesal. Ya siswa VII-7, siapa yang nggak tahu kalau mereka itu berisik, bandel, suka keluar, dan suka berkelompok? Semuanya tahu, para guru pun begitu. Wali kelas VIII-1 namanya Pak Besli Simanjuntak. Hmm, aku nggak pernah mendengar nama guru itu. Guru pelajaran PLKJ. Mungkin kelas ini bakal “absurd”, ya itu pasti.
***
*net not net net……net not net net. Jam pelajaran akan segera dimulai ….. *
            “Hai Citra! Alhamdulillah sekelas kita,” kata ku menyapa Citra Zahra, teman ekskul padus ku.
            “Alfiraaa! Iya nih, duduk sini saja. Bareng sama gue,” kata Citra menanggapinya.
            “Fira sama Citra duduk di belakang gue sama Diana ya,” ujar Lita.
            “Fasya duduk sama siapa dong? Fasya duduk di belakang Fira aja ya,” lanjut Fasya Shafira. Teman kenalan ku waktu kelas VII. Huh, sudah masuk. Tinggal nunggu pak Besli masuk ke dalam kelas. Sambil nunggu pak Besli masuk, aku melihat sekeliling kelas. Mengenali muka-muka teman sekelas ku. Dari siswa VII-1 sampai VII-9 ada di kelas ku. Belum sehari saja, kelas ku sudah berisik, skak sudah.
            “Ya selamat pagi anak anak!” suara yang baru pertama kali ku dengar. O ya, siapa lagi kalau bukan pak Besli. Penilaian pertama ku melihat dia, orang batak yang lembut, baik, jarang marah, terus juga pengertian. Penilaian ku sih jarang salah. Seketika sekelas langsung tertawa kecil, ya aku tahu kenapa mereka tertawa. Melihat rambut pak Besli yang begitu berbeda dari yang lain. Botak di tengah, lucu sih lucu. Tapi tetap ganteng pastinya hahaha.
            “Selamat pagi pak,” ujar semua siswa.
            “Iya baik, kita mulai dengan perkenalan ya. Nama saya Besli Simanjuntak. Saya di sini sebagai wali kelas kalian, mengajar pelajaran PLKJ,” dan dilanjuti dengan perkenalan para siswa dan siswi.
            “Absen 1. Abdillah Winner Prakoso…….Absen 2, Akhmad Rizki Maulana…….. Absen 3, Aldo Surya Putra…….Absen 4, Alfira Fia Ramadhan …….”
            Setelah itu pemilihan pengurus kelas. Dengan hasil akhir sebagai berikut:
Ketua Kelas                 :           Muhammad Ganner Pamungkas
Wakil Ketua Kelas      :           Fasya Shafira Az Zahra
Sekretaris                   :           Dianafita Puspa Ningrum
Bendahara                  :           Alfira Fia Ramadhan
            Duh ketua kelasnya Ganner dari VII-7. Awalnya nggak setuju, ya tapi ya sudahlah. Lihat dulu kemampuan dia.
            “Baik anak-anak, kita mulai ya pelajaran hari ini,”
***
*Hari Kedua*
            Sudah hari kedua, hubungan ku dengan anak-anak VIII-1 semakin dekat. Mereka baru dua hari, sudah seperti kenal beberapa bulan. Aku rubah ill-thinking ku buat kelas ini, aku yakin  kita bakal jadi kelas yang sangat menonjolkan sikap kerja sama yang baik, dan tentunya tidak “absurd”.
            “Citra, menurut lu kelas ini gimana?” Tanya ku kepada Citra.
            “Awalnya gue pikir, kelas ini nggak asik. Tapi gue yakin, kelas ini nantinya bakal solid nggak karuan deh Fir,”
            “Gue awalnya juga berpikir kelas ini punya ‘masa depan’ yang jelek, Cit. Cuman gue ngerasa baru dua hari di kelas ini, kita kaya punya satu kesatuan gitu. Halah bahasa gue,”
            “Hahaha, iya Fir. Sudah ah ceritanya. Ini apa sih jawabannya?” Tanya Citra sambil menunjuk soal PLKJ.
Tiba-tiba………………….
            “Mau bapak pindahin ya tempat duduknya. Hmm, Fasya ya? Kamu pindah ke sini bersama Bintang,” ujar pak Besli.
            “Hah? Saya, pak?” jawab Fasya.
            “Cieee Fasya sama Bintang. Cie deh hahaha …. “ suara semua siswa VIII-1 sambil mengejek Fasya dan Bintang.
            “Pak yang lain pindahin dong cowo sama cewe duduknya,” ujar Fasya.
            “Nggak pak, jangan. Nggak usah dengerin Fasya, pak. Hahaha”
***
*beberapa bulan kemudian*
            Sudah 6 bulan kita belajar. Ada ada saja hal baru yang dibuat oleh siswa VIII-1. Pagi-pagi pastinya VIII-1 melakukan kegiatan barunya, ya “kuda reot”. Sudah nggak heran melihat siswa laki-laki memainkan permainan tersebut. Aku pun suka tertawa melihat aksi mereka. Biasanya yang main ada Ganner, Farrel, Gede, Abel, Kodil, Aldo, Ammar, Bintang, Mobi, Toro, Akhmad, Fadlan, Fajar serta Satrio yang berbadan besar.
            “Nunduk woi nunduk buruan,” teriak Kodil memulai permainan tersebut.
            “YAAAAAAK *sreeeeek*,” terdengar suara dari tubuh Kodil.
            “Ya celananya Kodil robek hahaha,”
            “Ah kampret celana gue robek,” jawab Kodil.
            “Hahahaha duh Kodil Kodil,”
            “Tahan di situ dil, gue mau lompat nih. Yaaaaa!” ujar Gede.
            “Aaaaaaaa jatuh pasti jatuh,” teriak Kodil dengan rasa takut.
*bruuuuk*
            Ya perkiraan Kodil benar, mereka jatuh. Huntungnya nggak ada yang robek lagi. Tapi tetap saja mereka asik memainkan permainan itu.
            “Sebelum kita bermulai, mari kita berdoa sebelum bertempur. Aamiin. Oke lanjut? SUDIN, GO GO GO!” kata Ganner dengan semangat menyebutkan nama Ayahnya sendiri. Semua siswa pun tertawa. Kelakuan ketua kelas kita memang bikin semangat. Dia selalu mengingatkan kita tentang kerja sama dan kebaikan. Mengingatkan kita juga agar selalu beribadah dan membanggakan orang tua. Bangga deh punya ketua kelas kaya Ganner! Kuda reot permainan unik menurut ku. Kelompok yang jaga, nunduk seperti membuat kereta. Dengan satu tiang di paling depan sebagai pondasi. Lalu kelompok yang bermain, melompati mereka. Menduduki mereka seperti menaiki kuda. Seterusnya begitu sampai kuda itu roboh. Jika yang melompat itu jatuh, artinya kalah. Mereka harus jaga. Jika yang jaga roboh, mereka kalah. Dan harus jaga lagi. Permainan yang sulit aku deskripsikan lewat tulisan. Ada-ada saja siswa VIII-1 hahaha.
***
*Keesokan Harinya*
            Ah parah! Hari ini nyeseknya bukan main. Lihat “doi” bareng pasangannya tuh, sakitnya disini. (Oke abaikan). Hari ini siswa VIII-1 banyak yang galau, ya termasuk aku. Galau karena pasangan, susah move on, capek karena pelajaran dan yang lainnya. Ya tapi mereka selalu ada di saat aku atau teman teman yang lain membutuhkan semangat. Mereka memberikan kata-kata bijak atau motivasi. Kadang mereka suka usil nambahin kata-kata yang buat kita tambah galau. Kita sebut hari itu #81Poteq, ya lucu sih. Memang semuanya di keadaan sedang “poteq” dan “nyesek”. Mungkin kalian mikirnya “wah pasti cari di internet,” nggak kok. Ini asli mereka buat sendiri. Awalnya aku juga nggak percaya, tetapi emang benar. Mereka beneran buat kata-kata itu buat siswa VIII-1. Terharu ya, segitunya benar-benar sampai dibuatkan kata-katanya agar kita semua tetap semangat. Oke mulai
#81Poteq
From Group     :           179JHS. VIII-1
Messages
----------------
Oct 7 Mon 18:58
Nurullita: RAMEIN TERUS TL! #81Poteq
Oct 7 Mon 18:59
Hani: Okeee
Oct 7 Mon 19:00
Fasya shafira az-zahra: “tinggalkanlah apa yang enggak pantas lo pertahankan, sia-sia kalau waktu lo cumin dihabiskan buat bertahan dalam kesedihan” EDISI #81Poteq
Oct 7 Mon 19:01
Farrel: Mending yang bijak bijak
Oct 7 Mon 19:01
Fasya shafira az-zahra: “Jatuhkan hati hanya kepada orang yang siap menangkapnya, bukan kepada orang yang tak peduli dan membiarkan hati jatuh dan pecah.” BACA EH BACA TUH. #81Poteq
Oct 7 Mon 19:04
Fasya shafira az-zahra: Seberat apapun harimu, jangan pernah biarkan seseorang membuatmu merasa bahwa kamu tak pantas mendapat apa yang kamu inginkan. Usaha dulu, kalau jatuh bangun lagi sampai waktu yang berhentiin kita buat usaha. Jangan patah semangat! Just try.
Oct 7 Mon 19:05
Farrel: Kita hanya bisa disebut hidup, disaat hati kita penuh syukur. Bersukurlah atas segala yang sudah dan akan kau miliki
Oct 7 Mon 19:07
Farrel: Jangan terlalu memikirkan masa lalu, kini mereka hanya kenangan. Tatap masa depan karena disanalah terdapat impian.
Oct 7 Mon 19:07
Nurullita: Move on!
Oct 7 Mon 19:08
Fasya shafira az-zahra: Ya ya ya, benar. Kenangan. Delapan huruf yang ampuh bisa buat orang nangis
Oct 7 Mon 19:08
Hani: Fasya malah buat orang tambah galau ih itu-_- kenangan kenangan
Oct 7 Mon 19:10
Alfira Fia Ramadhan: Duh kalian penyemangat banget emang. Semangat 81 semangat!
Oct 7 Mon 19:10
Farrel: Hidup itu kaya bola, bundar. Kalau ditendang bisa kemana saja, sama seperti hidup. Bisa mengarah kemana saja.
Oct 7 Mon 19:12
Hani: Jangan buat hidup seperti batu kali yang hanya bisa terdiam di suatu tempat sampai akhirnya dia akan habis terkikis derasnya air. Jadikan hidup seperti air yang mengalir di setiap waktu, tak pernah berhenti hingga mendapatkan tempat dimana dia akan berhenti disana.
Oct 7 Mon 19:12
Nurullita: Ya ampun, pada kesambet apaan deh-_-
Oct 7 Mon 19:13
Farrel: Jangan pernah menyerah! Jika Tuhan belum menjawab doamu, itu karena Tuhan punya rencana lebih baik tuk hidupmu.
Oct 7 Mon 19:15
Hani: Hidup itu butuh perjuangan, apalah arti sebuah kemenangan tanpa perjuangan. Sama saja kita mendapatkan kemenangan atas tangan manusia lain.

Oct 7 Mon 19:16
Farrel: Untuk segala sesuatu ada masanya. Semua itu baik, karena Tuhan menjadikan semuanya di waktu dan keadaan yang paling tepat!
#81PoteqPart2
From group                 :           179JHS. VIII-1
Messages
---------------
Nov 8 Fri 16:12
Alfira Fia Ramadhan: #81PoteqPart2 banget nih?L
Nov 8 Fri 16:13
Fasya shafira az-zahra: Udah lewat masa masa poteq gue. Tapi karena gue sama kalian always one heart everytime, everywhere. Ikutan poteq dehL<3
Nov 8 Fri 16:14
Fasya shafira az-zahra: Tetap tersenyum kawan!
Nov 8 Fri 16:15
Farrel: Jangan habiskan waktumu memikirkan seseorang yang bahkan sedetikpun tak pernah memikirkanmu.
Nov 8 Fri 16:18
Farrel: Tinggalkan apa yang tak pantas kamu pertahankan, sia-sia jika waktumu hanya dihabiskan untuk bertahan dalam kesedihan.
Nov 8 Fri 16:20
Alfira Fia Ramadhan: WILL MISS YOU, GUYS! TINGGAL BEBERAPA BULAN KITA BELAJAR BARENG, SUKSES SUKSES!
Nov 8 Fri 16:21
Nurullita: Gue sayang kalian semua! Semangat semangat

Nov 8 Fri 16:22
Farrel: Semangat terus!!
Nov 8 Fri 16:22
Ganner: Yoi lah harus itu
Nov 8 Fri 16:23
Hani: huuuuuL
Nov 8 Fri 16:23
Mira: Tetep solid kita!
Nov 8 Fri 16:24
Ganner: Harus bisa banggain orang tua sama pak Besli juga.
Nov 8 Fri 16:24
Farrel: Iya. Nggak bakal buat pak Besli malu
Nov 8 Fri 16:25
Nurullita: iya siap banget!
Nov 8 Fri 16:26
Mira: setujuuuu
Nov 8 Fri 16:27
Alfira Fia Ramadhan: Kita pasti bisa. Ingat “we are family, we are eigone”?keluarga saling mempercayai satu sama lain, selalu ada saat susah, saat berjuang pun juga!
Nov 8 Fri 16:28
Fasya shafira az-zahra: Benar banget, Fir. Semangat yuk Eigone!
***
*Satu Bulan Kemudian*
            Besok adalah UAS semester genap. Huh nggak terasa sudah bersama-sama bareng VIII-1. Yang awalnya aku pikir VIII-1 itu kelas yang “begajulan”, nggak jelas. Dan sekarang sampai aku benar benar yang sudah nyaman sama VIII-1. Belajar bareng, nonton bioskop bareng, jalan-jalan nggak jelas, nyontek missal, teriak-teriak, nyanyi bareng, keseruan bareng VIII-1, kesedihan bareng juga. Banyak kejadian yang nggak bisa aku ceritakan tentang VIII-1, itu karena banyak sekali kenangan indah bersama kalian semua. Aku sudah menganggap mereka ini keluarga. Keluarga ku sendiri. Teman berbagi saat aku susah, sedih, dan senang. Kenangan yang nggak bakal aku lupakan bersama kalian semua. Aku masih ingat setiap kejadian bersama kalian semua. Selfie-selfie nggak jelas juga sering. Lomba tumpeng, kuda reot, nonton siswa cowo futsal, yang “sejarahnya” nggak pernah kalah. Nonton film seram sampai teriak-teriak di bioskop. Ngerjain tugas bareng biar nilainya bagus. Dan kini akhirnya, kita berpisah menuju langkah masa depan yang baru lagi. Teman seperjuangan yang baru dan bukan bersama kalian lagi. Aku ingat saat kita menyanyikan lagu “kita selamanya” bersama-sama, terharu huuu. Tetap ingat kata Ganner ………
            “Menurut gue, 81 itu keluarga baru. Mereka boyot, moodbooster, ngeselin, rusuh, usil, jail, rajin ibadah, solidnya nggak main, pintar pintar, insya Allah nggak ada yang malas, sahabat yang bisa dihandalkan, sahabat yang bisa diajak berbagi suka dan duka, sahabat yang selalu ada buat kita, karena kalian gue tahu artinya sahabat sesungguhnya. Kalian nggak pernah ngeluh, kalian selalu semangat. Walau kadang suka ada guru yang marah tanpa sebab yang jelas, itu nggak buat mental kalian turun. Kalian tetap semangat. Itu membuat gue termotivasi. Karena kalian, guys. Gue mau minta maaf kalau selama ini jadi ketua kelas yang nggak benar, nyusahin kalian doang. Tapi gue sudah berusaha yang terbaik buat kalian semua. Besok, ulangan akhir semester genap. Ya final test buat kita naik ke kelas IX. Walaupun nanti kita terpisah kelasnya, tapi kalian tetap teman seperjuangan gue. Menurut gue itu kalian teman seperjuangan gua, ‘DARI SUSAH KITA SAMA-SAMA, SUKSESNYA JUGA HARUS SAMA-SAMA’. Motto: Masuk 36 keluar 36! Semangat kawan, semangat! Sukses terus buat kita semua, gue sayang kalian. Jangan sombong-sombong kalau kelas IX nanti, apa lagi nanti SMA. Jangan pacaran dulu, fokus UN. Banggain orang tua kalian, gue juga mau banggain pak Sudin hahahaha. Wish we luck, guys. We are one, we are family. Eigone!”.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar