Halaman

Sabtu, 10 Januari 2015

Essay : Kaya Karena Sampah


“Ih bau !”, segera kita biasanya menutup hidung rapat-rapat begitu truk sampah melintas di hadapan kita.
            Benda yang di anggap kotor, jijik dan bau itulah sampah. Sebenarnya, yang membuat  sampah menjadi kotor, jijik dan bau adalah manusia nya sendiri. Tapi malah manusia menganggap sampah itu kotor, jijik dan bau.
            Jika manusia berfikir panjang, sampah itu banyak juga loh manfaat nya. Banyak pemuda-pemuda Indonesia memanfaatkan sampah sebagai alat-alat yang sangat unik. Contoh nya tidak usah jauh-jauh, di sebuah sekolah menengah pertama pada pelajaran seni rupa, murid diberikan tugas membuat sebuah prakarya dari barang bekas atau yang biasa kita sebut dengan sampah. Bahan-bahannya seperti steroform, tutup botol, botol bekas, kardus, bungkus deterjen, koran, sedotan, dan lain-lain. Prakarya nya itu ada yang membuat tas dari bungkus deterjen, membuat bunga dari sedotan, ada yang membuat bros dari tutup botol, ada yang membuat patung dari steroform dan masih banyak lagi. Murid SMP saja sudah pintar mengolah sampah menjadi alat yang berguna, mengapa kita tidak bisa? Ini kembali kepada apa yang kita niat kan dalam hati.
            Indonesia bisa di bilang “Negeri Sampah”. Mengapa demikian? Karena hampir setiap sudut-sudut di jalan ada sampah. Sampah, sampah dan sampah.
            Jakarta adalah Ibu Kota Negara Indonesia. Tetapi mengapa Jakarta menjadi pusatnya sampah. Hal ini yang membuat Jakarta sering sekali terkena banjir. Jika banjir tiba, masyarakat malah menyalahkan pemerintah. Padahal, masyarakat nya sendiri yang salah karena tidak menjaga lingkungan.
            Semua manusia, pasti setiap harinya menghasilkan sampah. Dari yang muda hingga yang tua. Dari aktivitas sehari-hari, satu keluarga bisa menghasilkan 2-3 kantong sampah. Dan pastinya sampah-sampah tersebut dapat di olah, dan menjadi penghasil uang.
            Banyak sekali pemuda Indonesia yang menjadi pengusaha karya-karya dari barang bekas atau sampah. Pengusaha-pengusaha tersebut pun sangat sukses. Pastinya mereka punya tujuan atau alasan tertentu mengapa memilih untuk menjadi pengusaha karya-karya dari sampah.
            Semua sampah dapat di olah menjadi alat yang bermanfaat. Banyak pengusaha di Indonesia yang telah menjadikan sampah sebagai alat yang bermanfaat. Sampah yang dapat di olah seperti botol bekas, bungkus deterjen, kardus, koran, bungkus-bungkus makanan, sisa makanan dan sebagainya.
            “Apa sih guna nya sampah. Sampah tidak ada guna nya juga,” banyak orang yang suka berbicara seperti itu. Padahal zaman sudah semakin canggih. Sekarang saja fungsi sampah ada yang sebagai sumber daya listrik sekolah loh. Betapa berguna nya sampah.
            Dari sebuah situs menyebutkan bahwa, sampah memiliki potensi yang sangat besar sebagai penghasil energi listrik, karena jumlahnya yang selalu meningkat tiap tahun nya. Pengelolaan sampah menjadi energi litrik yang dilakukan di sekolah-sekolah akan memberikan multi-positive effects pada para generasi penerus bangsa (siswa). Dan bagi masyarakat di perkotaan, akan dapat memberikan kenyamanan berupa tidak adanya penumpukan sampah di tempat-tempat umum dan pendistribusian aliran listrik di perkotaan diharapkan memiliki beban lebih ringan sehingga berlangsung dengan baik karena permasalahan pasokan listrik akan dapat teratasi dengan adanya sampah sebagai sumber energi listrik. Sampah sangat berguna kan, bisa menjadi sumber energi listrik.
Sudah di ketahui ada 3 jenis sampah yaitu, sampah organik, non organik, dan sampah B3. Sampah organik yaitu sampah yang bisa terurai secara alami. Sampah non organik yaitu sampah yang  agak sulit terurai sehingga penghancuran nya membutuhkan penanganan yang lebih lanjut. Kalau sampah B3 yaitu sampah yang berbahaya dan beracun. Jika lihat kesimpulan nya, kita dapat membedakan mana sampah yang baik di olah, dan mana sampah yang tidak baik untuk di olah.
            Cara mengurangi sampah bisa dengan cara GKPD (Ganti, kurang, pakai,  dan daur ulang). Ganti maksudnya ganti dengan barang ramah lingkungan. Kurang maksudnya kurangi sampah. Kalian bisa menggunakan benda yang sudah ada/tahan lama, tanpa menggunakan benda sekali pakai. Pakai yaitu gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai. Seperti botol bekas, kardus dan sebagainya. Yang terakhir daur ulang. Kalian tahu kan daur ulang itu apa? Daur ulang adalah mengolah kembali barang menjadi lebih baik.
             Kembali lagi ke pengusaha-pengusaha sampah. Dari sebuah situs seorang pengusaha sampah di Bandung yang sukses dan berhasil mengembangkan usaha daur ulang sampah. Bahkan, kini beliau memiliki beberapa jenis usaha di antaranya menjadi pengembang perumahan. Dari mana ide bisnisnya berasal? Banyak sampah berserakan, dan ia melihat banyak jenis sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik menjadi bijih plastik, dsb. Bayangkan, sampah dapat dikelola menjadi sebuah bisnis besar! Dari mana ide bisnisnya? Dari melihat lingkungan sekitar! Bila saat ini kita tidak memiliki gagasan, kurang mampu mengamati lingkungan sekitar, cobalah untuk mencari teman atau kenalan baru sebanyak-banyaknya. Salah satu caranya, bacalah iklan peluang usaha di koran/surat kabar. Amati iklan-iklannya, terutama iklan mininya setiap hari.
            Dari kalimat-kalimat di atas sudah di simpulkan bahwa sampah itu sangat berguna. Jadi apakah masih mau menganggap bahwa sampah adalah benda yang kotor, jijik dan bau? Apa mau berubah profesi menjadi pengusaha sampah?  Kembali ke niat masing-masing. Ada pengusaha sampah di china, dia sekarang menjadi miliader loh. Sampah memang bisa di bilang sebagai sumber dari kehidupan orang-orang tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar